Wayang biasanya terbuat dari kulit. Jika untuk mainan, banyak juga yang menggunakan kertas. Nah, Bu Sadiah dan Kak Ibey membuat wayang yang lebih unik lagi, yaitu dari bahan dasar botol plastik. Seperti apa wayangnya? ”Tidak perlu mahal-mahal, bahkan kalau sudah jadi bisa dimainkan dan kreasi seni yang fantastis” ujar Kak Ibey.

Semua peserta bergembira riang sambil menyimak penjelasan dari Bu Sadiah mengenai tahapan dari pembuatan wayang botol. Selanjutnya, peserta asyik berkreasi wayang botol dan hasilnya terciptakan ragam warna yang cantik nan memukau.

Membuat wayang botol di atas adalah bagian dari Kegiatan Gebyar Festifal Off Air – Fiesta PPPPTK TK dan PLB berlangsung pada tanggal 27 Desember 2020, di Hotel Novotel Pekanbaru. Acara yang langsung dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru – Bapak Drs. H. Ismardi, M.Ag dan Dr. Agus Djaja Dihardja, M.Pd. (PPPPTK TK dan PLB). Moment special ini diikuti oleh 150 an peserta yang terbagi menjadi 2 yaitu kelas A dan B. Narasumber yang mengisi materi, di antaranya : Purnama Sari Pelupessy, Khemal Idris, Sadiah Kusumahwati, dan Kak Ibey Yuniarti, Nyimas Diane, Sumarti M Thahir, dan Farrah Dina.

Selain workshop wayang botol, tampil pula praktisi Purnama Sari Pelupessy menjelaskan inti dari merdeka belajar yaitu menghidupkan kekuatan batin agak memilik pribadi yang berpikir kuat dan bertindak merdeka“Syarat menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka”.

Begitu pula dengan Khemal Idris, KGBO (Kekerasan Berbasis Gender Online) yang menyampaikan – isu kekerasan berbasis gender online. Beliau menyampaikan pesan untuk menjaga keamanan data pribadi. “Kelola tubuh digitalmu, pahami soal data pribadimu, pemetaan resiko dan jaga privasi di media sosial” ujarnya.

Selanjutnya antusiasme peserta mengikuti kegiatan memberikan semangat tersendiri bagi para narasumber. “Saya datang dari luar propinsi Riau, karena saya memang sudah berniat untuk mendapatkan ilmu langsung dari para narasumber,” ujar Rita Astuti, guru TK dari Payakumbuh Sumatera Barat. “Masyaa Allah lihat antusiasme peserta jadi meningkatkan imun nih…barakallah semua tim,” ungkap Ibu Sumarti M. Thahir yang berhalangan tatap muka langsung dengan peserta karena kurang sehat. Sesi beliau bertajuk “Skala Literasi Kita” sukses dilakukan secara virtual. Seluruh peserta sangat puas atas penjelasan narasumber pada setiap sesi dan berharap akan ada kegiatan lanjutan serupa.  (eko/jumi/asep).