Subang (19/10) — Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di satuan pendidikan, Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang menggelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) bagi kepala sekolah dan guru se-Kabupaten Subang.

Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi, yakni SMP Negeri 3 Subang untuk unsur guru dan SMP Negeri 2 Subang untuk unsur kepala sekolah. Pelatihan difokuskan pada penerapan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, penguatan literasi dan numerasi, serta pengembangan karakter dan keterampilan abad ke-21.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi dari para fasilitator BBGTK Jabar yang membahas konsep pembelajaran mendalam, praktik reflektif, hingga penerapan proyek berbasis masalah. Antusiasme peserta terlihat dari keaktifan dalam diskusi dan kegiatan kelompok yang menghasilkan berbagai inovasi pembelajaran.

Acara penutupan kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala BBGTK Jawa Barat, Dr. Sugito Adiwarsito, M.Pd.Or., dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, H. Heri Sopandi, S.Sos., M.M.Pd. Dalam sambutannya, Dr. Sugito Adiwarsito menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas semangat dan dedikasinya. “Guru dan kepala sekolah adalah agen perubahan di satuan pendidikan. Melalui pembelajaran mendalam, kita ingin menghadirkan proses belajar yang bermakna dan berdampak nyata bagi peserta didik,”

Sementara itu, H. Heri Sopandi menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah konkret dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Subang. “Kami berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat diterapkan di sekolah masing-masing agar kualitas pembelajaran terus meningkat. Ini menjadi bagian dari komitmen kita bersama untuk menghadirkan pendidikan Subang yang unggul dan berkarakter,” tuturnya.

Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari peserta yang menyampaikan dalam kegiatan refleksi pembelajaran, guru menyampaikan pengalaman positif setelah menerapkan model pembelajaran kolaboratif di kelas. Sebelumnya, kegiatan belajar mengajar cenderung berlangsung secara individual dan pasif, di mana siswa hanya mengerjakan tugas melalui modul tanpa adanya interaksi maupun kerja sama antar siswa.

Setelah diterapkannya model pembelajaran kolaboratif, suasana kelas mengalami perubahan yang signifikan. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga tercipta komunikasi dan kerja sama yang lebih baik di antara mereka. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa, tetapi juga membuat proses pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan bermakna.

Guru juga mengakui bahwa metode ini dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam pembelajaran di kelasnya, karena terbukti mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih aktif, kreatif, dan interaktif. Senada dengan hal tersebut, peserta dari unsur Kepala Sekolah, menilai pelatihan ini sangat relevan bagi kepala sekolah dalam memimpin proses transformasi pembelajaran di sekolah.

“Kami tidak hanya belajar konsep, tetapi juga bagaimana menggerakkan guru untuk berkolaborasi dan menciptakan budaya belajar yang positif di sekolah,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, BBGTK Jawa Barat dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mendukung peningkatan profesionalisme pendidik, demi terwujudnya pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berkelanjutan di Kabupaten Subang.