Bandung (22/09) – Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Barat resmi menutup Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Angkatan 2 Tahun 2025, Senin (22/09). Acara penutupan dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Setditjen GTKPG), Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, serta pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen di wilayah Bandung Raya, yakni Balai Bahasa, BBPMP Jabar, BBPPMPV BMTI, dan BBGTK Jabar. Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan mutu calon kepala sekolah.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya peran kepala sekolah sebagai ujung tombak transformasi pendidikan. “Kepala sekolah tidak hanya bertugas mengelola administrasi, tetapi juga menjadi pemimpin pembelajaran yang mampu menumbuhkan budaya positif, mendorong inovasi, dan memastikan setiap guru serta siswa berkembang sesuai potensinya. Dengan kepemimpinan yang kuat, sekolah dapat menjadi pusat pembelajaran yang mindful, joyful, dan meaningful,” ungkapnya.

Pelatihan BCKS Angkatan 2 ini berlangsung sejak 13 hingga 22 September 2025, dengan pendekatan integratif-transformatif. Peserta mengikuti pembelajaran mandiri berbasis Learning Management System (LMS), sesi tatap muka, hingga praktik langsung di sekolah mentor. Metode ini dirancang untuk membekali calon kepala sekolah dengan teori sekaligus pengalaman nyata dalam mengelola satuan pendidikan.

Selain itu, para peserta juga mendapatkan penguatan kompetensi kepribadian, sosial, manajerial, dan supervisi akademik. Mereka didorong untuk menyusun proyek kepemimpinan yang dapat diimplementasikan pasca pelatihan. Program ini diharapkan melahirkan kepala sekolah yang adaptif, berintegritas, dan berorientasi pada pengembangan murid.

Dengan ditutupnya kegiatan ini, seluruh peserta yang dinyatakan lulus berhak memperoleh sertifikat resmi melalui LMS. Sertifikat tersebut juga menjadi salah satu syarat administratif dalam proses pengangkatan kepala sekolah. Kehadiran Mendikdasmen pada acara penutupan menjadi momentum penting yang semakin mempertegas komitmen pemerintah untuk menyiapkan kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang membawa perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia.